Kes naiknya harga barang, tidak hanya terjadi di zaman sekarang.
Fenomena ini pernah terjadi di zaman Rasulullah S.A.W.
Disebutkan dalam riwayat bahwa di zaman sahabat pernah terjadi
kenaikan harga. Mereka pun mendatangi Rasulullah S.A.W dan
menyampaikan masalahnya. Mereka mengatakan.....
“Wahai Rasulullah, harga-harga barang banyak yang naik,
maka tetapkan keputusan yang mengatur harga barang.”
Rasulullah S.A.W menjawab :
“Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang menetapkan harga,
yang menyempitkan dan melapangkan rezeki, Sang Pemberi rezeki.
Sementara aku berharap dapat berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku
disebabkan kezalimanku dalam urusan darah maupun harta.”
(Hadith Riwayat Ahmad, Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah,
dan dishahihkan Al-Albani)
PERTAMA - SESUNGGUHNYA ALLAH DZAT YANG MENTAKDIRKAN
SEMUA HARGA.
Dengan memahami hal ini, setidaknya kita berusaha mengedepankan sikap tunduk kepada takdir,
dalam erti tidak terlalu bingung dalam menghadapi
kenaikan harga, apalagi harus stres atau bahkan bunuh diri.
Semua sikap ini bukan solusi, tapi hanya menambah beban
dan memburukan keadaan.
KEDUA - SESUNGGUHNYA KENAIKAN HARGA TIDAK
MEMPENGARUHI REZEKI SESEORANG.
Yang penting kita sepatutnya yakin bahwa rezeki kita telah
ditentukan oleh Allah‘Azza wa Jalla.
Yakinlah, rezeki yang Allah tetapkan tidak akan bertambah
mahupun berkurang. Meskipun harga barang meningkat,
itu sama sekali TIDAK AKAN MENGGANGGU REZEKI kita.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
“Dan kalaulah Allah memewahkan rezeki bagi setiap hambaNya,
nescaya mereka akan melampaui batas di bumi (dengan
perbuatan-perbuatan liar durjana); akan tetapi Allah menurunkan
(rezekiNya itu) menurut kadar yang tertentu sebagaimana yang
dikehendakiNya. Sesungguhnya Ia Mengetahui dengan mendalam akan segala keadaan hambaNya, lagi Melihat dengan nyata.
(Surah Asy-Syuura, ayat 27)
والله أعلم بالصواب
Wallahu A’lam Bish Shawab
(Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar)
- SHA RAMSON ABDULLAH -
Fenomena ini pernah terjadi di zaman Rasulullah S.A.W.
Disebutkan dalam riwayat bahwa di zaman sahabat pernah terjadi
kenaikan harga. Mereka pun mendatangi Rasulullah S.A.W dan
menyampaikan masalahnya. Mereka mengatakan.....
“Wahai Rasulullah, harga-harga barang banyak yang naik,
maka tetapkan keputusan yang mengatur harga barang.”
Rasulullah S.A.W menjawab :
“Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang menetapkan harga,
yang menyempitkan dan melapangkan rezeki, Sang Pemberi rezeki.
Sementara aku berharap dapat berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku
disebabkan kezalimanku dalam urusan darah maupun harta.”
(Hadith Riwayat Ahmad, Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah,
dan dishahihkan Al-Albani)
PERTAMA - SESUNGGUHNYA ALLAH DZAT YANG MENTAKDIRKAN
SEMUA HARGA.
Dengan memahami hal ini, setidaknya kita berusaha mengedepankan sikap tunduk kepada takdir,
dalam erti tidak terlalu bingung dalam menghadapi
kenaikan harga, apalagi harus stres atau bahkan bunuh diri.
Semua sikap ini bukan solusi, tapi hanya menambah beban
dan memburukan keadaan.
KEDUA - SESUNGGUHNYA KENAIKAN HARGA TIDAK
MEMPENGARUHI REZEKI SESEORANG.
Yang penting kita sepatutnya yakin bahwa rezeki kita telah
ditentukan oleh Allah‘Azza wa Jalla.
Yakinlah, rezeki yang Allah tetapkan tidak akan bertambah
mahupun berkurang. Meskipun harga barang meningkat,
itu sama sekali TIDAK AKAN MENGGANGGU REZEKI kita.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
“Dan kalaulah Allah memewahkan rezeki bagi setiap hambaNya,
nescaya mereka akan melampaui batas di bumi (dengan
perbuatan-perbuatan liar durjana); akan tetapi Allah menurunkan
(rezekiNya itu) menurut kadar yang tertentu sebagaimana yang
dikehendakiNya. Sesungguhnya Ia Mengetahui dengan mendalam akan segala keadaan hambaNya, lagi Melihat dengan nyata.
(Surah Asy-Syuura, ayat 27)
والله أعلم بالصواب
Wallahu A’lam Bish Shawab
(Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar)
- SHA RAMSON ABDULLAH -
No comments:
Post a Comment